1 Liter Bensin Mobil Berapa KM? Begini Cara Hitungnya
Saat mengendarai sebuah transportasi, mungkin beberapa kali terbersit dalam pikiran kira-kira 1 liter bensin mobil berapa km, ya?
Meskipun tidak semua orang membayangkannya, tetapi perhitungan ini akan membawa dampak positif apabila kamu menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.
Mengingat, kamu bisa mengukur dan mengetahui standar pengeluaran konsumsi bahan bakar dari kendaraan yang dimiliki.
Kamu dapat belajar mengelola finansial dari melakukan hal tersebut sehingga bisa lebih hemat karena kendaraan kamu tidak boros bensin.
1 Liter Bensin Mobil Berapa KM?
Peraturan mengenai konsumsi BBM sebenarnya sudah diatur oleh Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33 tahun 2013. Dimana, proses penghematan bahan bakar ini menjadi hal yang harus masyarakat patuhi.
Namun, penerapannya sendiri tetap tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan dan kapasitas mesin mobil masing-masing pengendara.
Oleh karena itu, perhitungan berapa km untuk 1 liter bensin seringkali menjadi pertanyaan bagi pengguna transportasi sebagai upaya penghematan.
Proses perhitungan ini bisa kamu lakukan dengan mengikuti rumus :
(Kilometer akhir – Kilometer awal) / Bahan Bakar yang digunakan = Konsumsi bensin kendaraan
Apabila kamu sudah mengisi mobil full tank dengan bensin, catat odometer saat itu. Semisal angka di odometer menunjukkan 1.500 km.
Kemudian, kamu melaju dengan kecepatan 60 sampai 100 km/jam. Total bahan bakar yang digunakan hingga habis adalah 40 liter.
Pada saat itu pun catat angka pada odometer. Anggap angka pada odometer saat itu 1.900 km. Berdasarkan rumus, maka konsumsi bahan bakar dari mobil adalah sebagai berikut:
Konsumsi bensin = (1.900 km – 1.500 km) / 40 liter = 10 km / liter
Perhitungan yang cukup mudah dan simpel untuk dilakukan bukan?
Bagi kamu yang masih bingung bagaimana bisa menentukan literan, berapa liter yang digunakan kamu bisa menggunakan metode full to full untuk mengetahui bensin yang terpakai, Baca ini Cara Menghitung Konsumsi BBM Akurat Dengan Mudah!
Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan Bahan Bakar
Setelah mengetahui proses perhitungan BBM di atas, kamu bisa memperkirakan kebutuhan BBM pada kendaraan. Hanya saja, perhitungannya dapat berbeda.
Jika kamu menggunakan jenis bahan bakar berbeda, seperti bensin dan diesel, maka kebutuhannya tidak akan sama.
Baca Juga: Pentingnya mencatat pemakaian bahan bakar kendaraan!
Meskipun keduanya punya sisi unggul masing-masing, tetapi ada beberapa hal yang mempengaruhi tingkat efisiensinya, seperti:
1. Rasio Kompresi
Perhitungan efisiensi penggunaan BBM berbanding lurus dengan rasio kompresi. Karena, rasio kompresi ini akan mengubah energi kimia ke energi mekanik yang besar.
Mesin dengan rasio yang tinggi akan memberikan tekanan yang besar kepada campuran bensin dan udara.
Ketika tekanannya besar, maka semakin banyak pula campuran yang menekan busi dan piston sehingga penggunaan bensin lebih efisien.
Rasio kompresi berkaitan erat dengan jenis bahan bakar. Semakin besar rasio kompresi, maka angka oktan atau RON dari bahan bakar juga harus semakin tinggi. Mengapa begitu?
Saat mobil dengan rasio kompresi mesin tinggi diisi dengan ben RON rendah, campuran udara dan bensin akan meledak sebelum mencapai piston dan busi.
Jika hal tersebut terjadi, maka komponen tersebut tidak dapat bergerak maksimal sehingga beban mesin mobil lebih. Hal ini disebut detonasi atau knocking.
Apabila detonasi sering terjadi, mesin mobil akan mengalami kerusakan lebih cepat daripada waktu yang diperkirakan. Sehingga penting untuk menggunakan jenis bensin sesuai dengan anjuran pabrik.
Kalau kamu menggunakan bahan bakar dengan angka oktan yang lebih tinggi dibandingkan anjuran, tentu saja efisiensi penggunaan bahan bakar menjadi lebih tinggi.
Namun, pengeluaran untuk konsumsi bensin akan menjadi lebih boros, yang tentunya akan membuat kita menjadi rugi.
2. Pembakaran Bahan Bakar
Dari segi pembakaran bahan bakar, maka diesel akan lebih unggul daripada bensin mengingat proses pembakarannya lebih lambat.
Diesel mempunyai standar bahan bakar 38,8 megajoule per liter sedangkan bensin 34,8 megajoule per liter.
Artinya, diesel membutuhkan energi yang lebih besar untuk menggerakan mesin dibandingkan bensin. Karena itu, diesel biasa digunakan pada mesin kendaraan yang memiliki kapasitas besar.
Untuk mendapatkan hasil energi yang sama, maka diesel harus memperlambat proses pembakarannya. Sehingga jarak tempuhnya sendiri akan lebih banyak.
Tanya Jawab seputar konsumsi bensin
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum tentang konsumsi bahan bakar dan efisiensi kendaraan.
Bagaimana cara menghitung konsumsi bensin mobil?
Catat odometer saat mengisi penuh, kemudian catat lagi saat bensin habis. Hitung selisih jarak tempuh dibagi jumlah bensin yang digunakan.
Faktor apa saja yang mempengaruhi efisiensi bahan bakar?
Faktor utama meliputi rasio kompresi mesin dan proses pembakaran bahan bakar.
Apakah menggunakan bensin dengan RON lebih tinggi selalu lebih baik?
Tidak selalu. Gunakan bensin sesuai anjuran pabrik. RON lebih tinggi bisa lebih efisien tapi juga lebih mahal.
Mana yang lebih efisien, bensin atau diesel?
Diesel umumnya lebih efisien untuk jarak jauh dan mesin berkapasitas besar karena proses pembakarannya lebih lambat.
Bagaimana cara memantau konsumsi bahan bakar dengan mudah?
Anda bisa menggunakan aplikasi seperti Fuelpro untuk memudahkan pencatatan dan perhitungan konsumsi bahan bakar.
Kesimpulan
Menghitung 1 liter bensin mobil berapa km memang penting kamu lakukan untuk mendapatkan catatan akurat terhadap penghematan bahan bakar.
Namun, jika kamu merasa kurang percaya diri untuk menghitungnya karena takut tidak akurat, maka bisa memanfaatkan Fuelpro.
Didesain user – friendly, kamu dapat dengan mudah menggunakan aplikasi ini. Jika masih merasa kesulitan, tidak perlu khawatir karena kamu dapat membaca Tutorial Cara Menggunakan Aplikasi Fuelpro!
Dengan begitu, kamu bisa lebih berhemat dan memperkirakan pengeluaran bensin yang seharusnya dilakukan setiap bulan. Yuk, unduh Fuelpro sekarang juga.