Fuel Pro

Lebih dari 10rb unduhan

Dengan fuelpro kontrol pengeluaran kendaraan menjadi lebih mudah dan efisien.

Teknologi Self-Driving Akan Mendominasi Jalanan?

Oleh
Diterbitkan

Teknologi self-driving car merupakan salah satu teknologi yang sedang dikembangkan. Beberapa perusahaan teknologi dan otomotif terkemuka dunia sedang berlomba mengembangkan mobil otonom yang bisa beroperasi tanpa campur tangan manusia.

Baca Juga: Mobil Listrik vs Mobil Hidrogen

Kamu pasti pernah membayangkan suatu hari nanti bisa duduk santai di mobil tanpa perlu menyetir. Mobil bergerak sendiri membawamu ke tujuan, sementara kamu bisa bersantai membaca buku atau menonton film. Kedengarannya seperti adegan di film sci-fi ya? Hal tersebut yang kini sedang diwujudkan oleh industri otomotif.

Teknologi Self-Driving

Teknologi Self-Driving

Lantas, kapan ya kira-kira mobil canggih ini bakal mendominasi jalanan? Langsung saja kita membahas teknologi self-driving dimulai dari sejarah lahirnya teknologi ini!

Sejarah Singkat Teknologi Self-Driving

Sebelum kita membahas masa depan, ada baiknya kita menengok sejenak ke belakang. Ternyata, ide tentang mobil yang bisa bergerak sendiri sudah muncul sejak lama lho.

Eksperimen terkait sistem mengemudi otomatis atau Automated Driving Systems (ADS) sudah dimulai sejak tahun 1920-an. Namun baru pada tahun 1977, mobil tanpa sopir pertama berhasil dikembangkan oleh Japan’s Tsukuba Mechanical Engineering Laboratory.

Mobil ini sudah bisa melacak marka jalan menggunakan dua kamera yang terpasang di kendaraan. Kecepatan maksimalnya mencapai 30 km/jam – cukup mengesankan untuk zamannya.

Sejak saat itu, teknologi self-driving terus berkembang pesat. Berbagai perusahaan otomotif dan teknologi mulai berlomba-lomba mengembangkan mobil otonom mereka sendiri.

Perkembangan Teknologi Self-Driving Saat Ini

Saat ini, beberapa perusahaan terkemuka seperti Tesla, Waymo (anak perusahaan Google), dan Uber sedang giat mengembangkan dan menguji coba teknologi self-driving mereka.

Teknologi Self-Driving

Teknologi Self-Driving Tesla

Tesla misalnya, sudah melengkapi mobil-mobil listriknya dengan fitur Autopilot. Fitur ini memungkinkan mobil untuk menjaga jarak dengan kendaraan di depan, tetap berada di jalur, dan bahkan bisa parkir sendiri.

Waymo pun sudah melakukan uji layanan taksi tanpa sopir di beberapa kota Amerika Serikat. Mobil-mobil Waymo bisa menjemput dan mengantar penumpang tanpa bantuan manusia sama sekali.

Keren banget kan? Tapi jangan salah, teknologi self-driving masih terus disempurnakan. Sayangnya, masih ada beberapa tantangan yang perlu diselesaikan sebelum mobil otonom ini bisa mendominasi jalanan.

Tantangan dalam Pengembangan Mobil dengan Teknologi Self-Driving

Meskipun teknologinya sudah sangat canggih, mobil otonom masih menghadapi beberapa kendala sebelum bisa digunakan secara luas. Berikut beberapa tantangan utamanya:

1. Keamanan dan Keselamatan

Ini jadi perhatian utama dalam pengembangan mobil otonom. Bagaimana memastikan mobil tanpa sopir bisa beroperasi dengan aman di tengah lalu lintas yang kompleks?

Menurut perkiraan McKinsey & Company, penggunaan mobil otonom secara luas bisa mengurangi 90% kecelakaan lalu lintas di AS. Meskipun begitu, ada beberapa insiden kecelakaan yang melibatkan mobil otonom pernah terjadi. Salah satunya ketika Uber melakukan uji coba mobil otonom di Arizona pada tahun 2018.

Oleh karena itu, fitur keselamatan pada teknologi self-driving masih perlu ditingkatkan kembali.

2. Infrastruktur dan Regulasi

Untuk bisa beroperasi dengan optimal, mobil otonom membutuhkan infrastruktur yang mendukung. Misalnya, marka jalan yang jelas dan peta digital yang akurat. Selain itu, regulasi terkait penggunaan mobil tanpa sopir juga perlu disiapkan. Bagaimana aturan main dan tanggung jawab hukumnya jika terjadi kecelakaan?

3. Kondisi Cuaca Ekstrem

Sensor dan kamera yang digunakan mobil otonom bisa terganggu saat cuaca buruk seperti hujan lebat atau badai salju. Teknologi yang ada masih perlu disempurnakan agar bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi cuaca.

4. Masalah Etika

Bagaimana jika mobil otonom dihadapkan pada situasi dilematis? Misalnya harus memilih antara menabrak pejalan kaki atau membahayakan penumpang? Ini jadi perdebatan etis yang masih perlu dicarikan solusinya.

Kapan Mobil Otonom Akan Mendominasi Jalanan?

Para ahli memiliki prediksi yang beragam. Ada yang optimis teknologi self-driving akan matang dalam 5-10 tahun ke depan. Tapi ada juga yang memperkirakan butuh waktu lebih lama, mungkin 20-30 tahun, sebelum mobil otonom bisa benar-benar mendominasi.

Namun, penggunaan teknologi self-driving pada mobil kemungkinan akan terjadi secara lambat laun. Mungkin dimulai dari kendaraan komersial seperti truk pengangkut barang atau bus umum, baru kemudian merambah ke mobil pribadi.

Kecepatan adopsi teknologi dipengaruhi beberapa faktor dibawah ini yaitu:

  • Perkembangan teknologi sensor dan kecerdasan buatan
  • Kesiapan infrastruktur pendukung
  • Regulasi dan kebijakan pemerintah
  • Penerimaan masyarakat
  • Harga dan ketersediaan mobil otonom di pasaran

Dampak Teknologi Self-Driving

Jika mobil otonom benar-benar mendominasi jalanan suatu hari nanti, ada banyak dampak positif yang bisa kita rasakan:

1. Efisiensi Lalu Lintas

Mobil otonom bisa berkomunikasi satu sama lain sehingga bisa mengoptimalkan rute dan mengurangi kemacetan. Waktu perjalanan jadi lebih singkat dan konsumsi bahan bakar lebih hemat.

2. Aksesibilitas

Teknologi self-driving membuka peluang bagi lansia atau penyandang disabilitas untuk bisa lebih mudah bepergian tanpa bergantung pada orang lain.

3. Produktivitas

Bayangkan bisa mengerjakan tugas atau bersantai selama perjalanan, tanpa perlu fokus menyetir. Waktu di jalan jadi lebih produktif!

Tentunya, masih ada dampak negatif yang perlu kita waspadai seperti:

1. Hilangnya Lapangan Kerja

Profesi seperti sopir taksi atau truk mungkin akan terancam dengan hadirnya mobil otonom. Perlu ada solusi untuk mengantisipasi hal ini.

2. Masalah Privasi

Mobil otonom mengumpulkan banyak data tentang pergerakan penggunanya. Bagaimana menjamin data ini tidak disalahgunakan?

3. Ketergantungan pada Teknologi

Bagaimana jika terjadi gangguan sistem atau serangan cyber? Kita perlu memastikan ada sistem cadangan yang aman.

Kesimpulan

Teknologi ini memang masih dalam tahap pengembangan, tapi potensinya sungguh luar biasa. Mobil tanpa sopir bukan lagi sekedar khayalan, tapi sudah mulai menjadi kenyataan.

Meski belum bisa dipastikan kapan tepatnya mobil otonom akan mendominasi jalanan, yang jelas teknologi ini akan mengubah cara kita bepergian di masa depan. Kita perlu mempersiapkan diri menghadapi perubahan ini, baik dari segi infrastruktur, regulasi, maupun pola pikir.

Jadi, siap-siap ya untuk menyambut era baru transportasi! Mungkin suatu hari nanti, menyetir mobil akan jadi hobi langka seperti halnya berkuda saat ini.

Tanya Jawab Seputar Teknologi Self-Driving

Setelah memahami tentang teknologi canggih ini, maka mungkin ada diantara kalian yang masih ingin tau lebih dalam tentang hal ini. Maka dari itu, berikut beberapa pertanyaan yang bisa menjawab rasa penasaranmu:

Bagaimana cara kerja teknologi self-driving?

Teknologi ini menggunakan kombinasi sensor, kamera, radar, dan kecerdasan buatan untuk ‘melihat’ lingkungan sekitar dan mengambil keputusan. Mobil ini bisa mendeteksi objek, membaca rambu lalu lintas, dan menavigasi rute secara mandiri.

Apakah saya masih bisa menyetir sendiri jika punya mobil otonom?

Ya, kebanyakan mobil otonom saat ini masih menyediakan opsi untuk dikemudikan secara manual. Kamu bisa beralih antara mode otomatis dan manual sesuai kebutuhan.

Berapa harga mobil otonom?

Saat ini, mobil dengan fitur self-driving masih tergolong mahal karena teknologinya yang canggih. Namun seiring perkembangan teknologi dan produksi massal, harganya diperkirakan akan semakin terjangkau di masa depan.

Apakah mobil yang dilengkapi teknologi self-driving bisa digunakan di semua kondisi jalan?

Teknologi self-driving saat ini masih memiliki keterbatasan dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem atau jalan yang kurang ideal. Namun, para pengembang terus berupaya meningkatkan kemampuan mobil otonom agar bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi.